Menjelang Lebaran di era Pandemi Corona tahun ini seperti sedikit berbeda dari tahun kemarin Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran tahun 2020 untuk mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19).
Kebijakan itu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi mengingat momentum Lebaran bisa mendorong konsumsi masyarakat. Terlebih lagi mereka yang mudik melalui jalur darat bisa mendorong perekonomian daerah.
Mudik ini biasanya jadi amunisi dari pertumbuhan ekonomi. Perpindahan mobilitas orang ini akan diikuti oleh pengeluaran atau peningkatan dari konsumsi rumah tangga.
Pemerintah berharap adanya kebijakan larangan mudik dapat mempercepat pemutusan rantai penyebaran virus Corona. Dengan begitu, diharapkan pemerintah baru bisa fokus memikirkan dampak ekonomi.
Pengaruh Mudik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Lebaran semakin dekat, masyarakat pun telah menyiapkan diri untuk melakukan budaya tahunan pulang ke kampung halaman, atau sering disebut dengan istilah mudik.
Semakin dekat pada puncak arus mudik, perekonomian ikut berdenyut kencang. Para pemudik siap merogoh kocek dalam-dalam untuk perjalanan mudik dan berlebaran di kampung halaman.
Mereka juga siap membelanjakan uangnya untuk berbagai kebutuhan hari raya. Misalnya, membeli baju baru dan kue Lebaran.
Yang tidak berhari raya pun siap mengeluarkan uangnya. Ambil contoh, untuk berlibur ke Bali. Maklum, libur Lebaran tahun ini lebih panjang, setelah pemerintah menambah jumlah hari cuti bersama, hampir 11 hari
Sebab itu tadi, Lebaran selalu berdampak terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi rumah tangga adalah sumber utama pertumbuhan.
Mudik Meningkatkan Perekonomian Daerah
Mudik selalu menimbulkan pro kontra setiap tahunnya, tapi yang harus diingat, ketika masyarakat berbondong-bondong pergi mudik, daerah asal pemudik pun menikmati peningkatan konsumsi tersebut, sekalipun hanya berlangsung sementara lantaran hanya bersifat konsumsi.
Belum lagi ketika orang kota membagikan sebagian rezekinya kepada sanak saudara yang ada di kampung halaman, kemudian dibelanjakan atau dijadikan modal usaha, secara tidak langsung itu akan berdampak untuk perkembangan ekonomi di daerah.
Kebutuhan Uang Tunai Ikut Meningkat
Mendekati lebaran dan musim mudik, kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan uang tunai pun meningkat. Ini menyebabkan pihak perbankan harus menyediakan uang tunai lebih banyak dari biasanya.
Hal tersebut untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan akan uang tunai pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Pihaknya memastikan selama libur lebaran layanan nasabah untuk sejumlah pembayaran masih tetap berjalan normal.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa kebijakan pemerintah tentang pelarangan kepada masyarakat untuk mudik tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menurut dirinya keuangan sebagian besar dari para pemudik sangatlah terbatas disebabkan pandemi Covid-19 yang banyak mempengaruhi lapangan usaha.
Redistribusi kekayaan
Fenomena mudik lebaran dengan perputaran uang yang sedemikian besar ini menciptakan apa yang dalam teori ekonomi disebut sebagai redistribusi kekayaan.
Dalam konteks inilah yang menjadi tujuan para pemudik idealnya memanfaatkan momen mudik lebaran untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional. Pemerintah daerah, sebagai otoritas yang berwenang di daerah seharusnya mengambil langkah-langkah strategis untuk menyambut para pemudik berikut aliran uang yang mengalir ke daerahnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga perlu memperhatikan sejumlah hal agar momentum mudik ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan berpengaruh pada pertumbuhan ekonominya.
Pertama, memastikan perjalanan pemudik berjalan lancar. Tahun ini diprediksikan para pemudik akan lebih memilih jalur darat.
Kondisi ini tentu merupakan imbas dari naiknya harga penerbangan domestik sejak awal tahun lalu. Untuk itu, pemerintah daerah harus memastikan kelayakan jalan yang dilalui pemudik, termasuk memastikan fasilitas lainnya seperti ketersediaan penerangan jalan dan sarana area istirahat (rest area).
Lebih dari itu, musim mudik tahun ini semoga bisa menjadi momentum terciptanya redistribusi kekayaan dan terwujudnya pemerataan pertumbuhan ekonomi.